Indonesian National CommitteE on irrigation and drainage (inacid) / Komite Nasional indonesia untuk irigasi dan drainase (kni-id)
Lewat Inovasi Irigasi, INACID Dukung Swasembada Pangan
Efisiensi penggunaan air menjadi isu penting dalam sektor pertanian nasional, terutama di tengah tantangan peningkatan produksi pangan untuk mewujudkan swasembada pangan.
Pengembangan teknologi irigasi merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan melalui pemanfaatan air yang lebih efisien dan berkelanjutan di sektor pertanian. Salah satu pihak yang berperan dalam pengembangan teknologi irigasi di Indonesia adalah Balai Teknik Irigasi (BTI), yang telah menghasilkan teknologi yang siap diterapkan secara luas di lapangan, seperti Gun Sprinkler Bravo 1 dan aplikasi SMOPI yang dirancang untuk membantu percepatan serta ketepatan pelaporan operasi jaringan irigasi. Selain itu, dikembangkan pula teknologi irigasi hemat air seperti Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) serta Teknologi Hidrofoni (modifikasi FONi) yang mendukung efisiensi air dan energi dalam kegiatan budidaya.
Sekretaris Umum INACID, Dery Indrawan, menekankan bahwa riset dan inovasi irigasi perlu dipandang sebagai bagian penting dari upaya mempercepat swasembada pangan di Indonesia.
“Kunci swasembada pangan bukan hanya memperluas lahan tanam, tetapi memastikan air digunakan seefisien mungkin. Setiap teknologi yang dikembangkan diarahkan agar mudah diterapkan, berbiaya operasional rendah, dan tepat guna untuk kebutuhan di lapangan,” ujar Dery Indrawan.
Dorongan untuk memperluas pemanfaatan teknologi irigasi juga disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Teknik Irigasi pada 23 Oktober lalu. Wamen meninjau langsung proses pengembangan teknologi irigasi dan menilai inovasi-inovasi tersebut memiliki potensi besar untuk mempercepat peningkatan produktivitas pertanian guna mendukung tercapainya swasembada pangan.
“Inovasi irigasi seperti Hidrofoni dan Gun Sprinkler Bravo 1 sangat bermanfaat untuk petani. Yang penting sekarang memastikan teknologi ini tidak berhenti di ruang uji, tetapi digunakan secara luas di lapangan,” tegas Wamen.
Wamen juga menekankan pentingnya sinergi lintas kementerian agar pengembangan teknologi irigasi dapat selaras dengan program budidaya pertanian yang berjalan di daerah.
INACID menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, serta kelompok tani untuk memastikan inovasi irigasi benar-benar dimanfaatkan secara nyata di lapangan. Implementasi teknologi secara masif diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong percepatan swasembada pangan nasional.


INACID/KNI-ID
Together we dedicate our knowledge and skills to improve irrigation and drainage management to support the welfare of the community.
© 2024. All rights reserved.
Contacts
+62 821-2326-6232
inacid.indonesia@gmail.com
Address
Gedung Ditjen SDA Lt.6, Jl. Pattimura No. 20, Selong, Kebayoran Baru, RT.2/RW.1, Selong, Jakarta Selatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12110
